Perkembangan Industri Ecommerce Di Indonesia
Perkembangan Industri Ecommerce Di Indonesia
Seperti halnya di Amerika Serikat dan Eropa yang sempat mengalami periode jatuh bangun sebuah industry dot com, Indonesiapun pernah mengalami masa dimana bisnis dot com dinilai belum bisa diterapkan akibat masih rendahnya angka penetrasi internet. Periode akhir tahun 1990-an membuktikan bahwa Indonesia juga pernah mengalami rontoknya industry dot com. Bisa jadi saat itu masih minim pemahaman bahwa lewat sambungan internet secara online, sebuah komunikasi atau bahkan transaksi bisa dilakukan secar efektif dan efisien. Nah, dalam periode lima tahun terakhir ini, seiring makin gencarnya pengguna internet di kalangan masyarakat, bisnis ecommerce di Indonesia kembali menemukan momentumnya untuk bertumbuh pesat.
Simak saja hasil riset yang dilakukan oleh Brand and Marketing Institut Research (BMI) saat melakukan survey di 10 kota dengan 1.213 responden antara usia 18 tahun sampai 45 tahun. Dari hasil survey tersebut, diketahui rata-rata nilai belanja online yang dilakukan orang Indonesia dalam setahun mencapai Rp825ribu per orang. Sementara transaksi online yang terjadi tahun lalu diperkirakan mencapai angka Rp 21 trilyun. Diprediksi angka tersebut akan meningkat dua kali lipat di tahun 2015 hingga mencapai 50 trilyun.
“Sekarang adalah saat yang tepat untuk membangun bisnis ecommerce di Indonesia. Ecommerce akan memasuki era hyper-growth di lima tahun ke depan. Tahun ini, penetrasi internet melebihi 30%,” ujar chief executive officer (CEO) mataharimall, Hadi Wenas. Proporsi belanja online dibandingkan belanja ritel nasional memang baru berkisar di 0,1% hingga 0,7%, namun Hadi optimis angka ini akan meningkat 10 sampai 16 kali lipat pada lima tahun ke depan.
Tak hanya segelintir orang saja yang melihat potensi pertumbuhan e-commerce di dalam negeri. Ini tentu bisa dilihat dari makin banyaknya jasa atau layanan penjualan secara online yang ditawarkan kepada masyarakat. Mekanisme dan model ecommerce yang diaplikasikan di domestic pun sudah mengarah pada model yang lebih praktis dan mengedepankan keamanan buat konsumen saat bertransaksi.
(dirangkum dari majalah Indonesian industry – September 2015 vol iv)
0 komentar:
Posting Komentar