Grup Aquila

Nasrullah @nasrullahorchid

1. Cinta dunia, perasaan tentram padanya dan melupakan akhirat adalah 3 dari sebab dibenamkannya hamba ke neraka
2. Terlalu banyak ayat dan hadits yang mencela dunia. Kesemua ayat dan hadits mencela dunia yang tidak lebih dari sampah saja.
3. "Brgsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya niscaya Kami berikan pada mereka balasan pekerjaan di dunia scr sempurna...
4. ... Dan mrk di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang2 yang tidak memperoleh bagian di akhirat kecuali neraka (hud:15-16)
5. Sabda nabi "andai dunia itu seimbang dengan sayap seekor nyamuk, niscaya Allah tidak akan berikan minum kpd org kafir walau seteguk airpun"
6. Dan masih banyak lagi ayat dan hadits yang mencela dunia
7. Namun, nampaknya ada hal yang harus kita jernihkan tentang dunia yang hina itu
8. Krn dengan berpegang pada hadits & ayat2 tentang celaan dunia itu, banyak yang akhirnya benci dengan bisnis, usaha, kekayaan, hidup mewah...
9. Padahal kita belum clear tentang apa yang perlu dibenci akan dunia yang menyebabkan masuk ke dalam neraka
10. Hingga dengan mudahnya sebagian kita melarang org lain mengajarkan kekayaan. Sebagian lagi menyebut bahwa kaya itu lambat masuk syurga
11. Tentu ada bagian dunia ini yang sampai ke akhirat, tapi sebaliknya ada bahkan amal akhirat yang menjadi sampah dunia
12. Amal dunia yang sampai ke akhirat misalnya harta sedekah, harta yang dipakai haji dan umroh, nafkah ke istri, biaya pendidikan anak...
13. Itu semua adalah bagian dari dunia, tapi mulia... Dan akan sampai ke akhirat
14. Hidup mewah, lalu kemewahannya digunakan di jalan Allah... Maka seluruh hartanya itu bahkan menjadi bagian akhirat
15. Harta seperti itu tidak lagi disebut "dunia" tapi itulah akhirat
16. Raja2 muslim yang menggerakkan kerajaannya utk melawan kemaksiatan. Kekayaannya dipakai berjihad... Itu bukan dunia, itu akhirat
17. Seorang suami yang bekerja keras dengan harta yang halal lalu membahagiakan istrinya & berikan pendidikan terbaik bagi anak2, itu bukan dunia
18. Seorang yang menggunakan mobil mercy, lalu bernegosiasi urusan umat, menjaga dari kejahilan tangan2 kotor.. Mobilnya adalah mercy akhirat
19. Seorang yang mampir makan bakso, lalu stlh itu pergi ke masjid, berwudhu dan sholat berjamaah... Maka baksonya adalah bakso akhirat
20. Bakso yang dia makan menguatkan badannya utk beribadah, maka betapa mulia baksonya itu...
21. Tapi ada juga amal akhirat yang hanya akan menjadi sampah dunia... Kelihatannya indah, tapi sbnrnya hina
22. Sholat yang terlihat khusyu, tepat waktu, di masjid, berjamaah... Tapi niatnya agar disebut sbg org sholeh, agar dipuji manusia...
23. Maka, sholatnya adalah sholat dunia... Krn dia mengharapkan pujian manusia yang fana, sementara dan tidak berguna
24. Sedekah, berqurban, berhaji dan semua amal yang terlihat mulia dan menjadi bagian akhirat, ternyata hanya sampai di dunia...
25. Pakaian lusuh, tidak dihiasi kemewahan, terlihat zuhud... Tapi hatinya dipenuhi kedengkian dengan org lain, maka itu bukan zuhud
26. Begitupun tweet yang sy lakukan, jika motivasinya utk dipuji, dpt keuntungan dunia, ini adalah tweet dunia bukan tweet akhirat
27. Maka jelas, dunia (dengan definisi tersebut) mmg benar2 hina... Patut utk dijauhi dan dibuang...
28. Sabda nabi "dunia itu terkutuk. Terkutuklah apa yang ada di dalamnya...
29. Tapi... Jgn berhenti sampai disitu... Sabda nabi itu ada lanjutannya "kecuali yang ditujukan kepada Allah" (HR Tirmidzi)
30. Dlm riwayat Ibnu Majah ditambahkan "kecuali dzikrullah, dan apa yang mendukungnya, org yang berlimu dan penuntut ilmu"
31. Jd jelas ya. Dunia itu mmg hina. Akhirat itu mulia. Maka hiduplah dengan sepenuhnya akhirat. Minta ampunlah jk msg ada dunia dlm hati kita
32. Smg tweet ini menjadi bagian dari akhirat, dan tidak ada sedikitpun unsur dunianya... Aamiin...
Jadi bolehkah mencintai dunia? Iya,... Cintailah dunia yang mmg akan menjadi bagian dari akhirat...
Nabi pun cinta dunia (dengan definisi seperti kultwit sy) simaklah sabdanya "aku diberi kecintaan pada duniamu dalam tiga hal..."
"... Tiga hal itu adalah : wanita, wewangian dan kesejukan mataku dalam sholat" (HR Nasai dan al-Hakim)