Data Prospek Belanja Online & Bisnis Online
Bagaimana prospek belanja online di
Indonesia? Bagaimana prospek bisnis online shop di Indonesia? Kedua
pertanyaan ini sangat sering ditanyakan oleh klien ataupun rekan-rekan
pengusaha yang hendak masuk ke bisnis online. Di era teknologi yang
semakin canggih secara otomatis mendorong perubahan prilaku konsumen
dalam melakukan pembelian suatu produk, tidak hanya itu perubahan tren
bisnis juga terjadi dalam beberapa tahun belakangan. Saat ini banyak
pengusaha memulai usaha bisnis online, namun bagaimana prospek dan tren
bisnis online kedepan? Mari kita simak beberapa poin berikut yang saya
rangkum dari secondary riset yang saya kumpulkan dan beberapa riset dari
litbang kompas:
1. Meningkatnya Perangkat Mobile
Data TNS Yahoo Indonesia 2011-2012
memperlihatkan terjadinya penurunan akses internet melalui warnet,
kenaikan terjadi untuk akses internet melalui penggunaan mobile device.
Pengguna mobile device seperti HP, Tablet meningkat sangat pesat, mobile
device tidak hanya didominasi oleh merek-merek besar seperti Samsung,
Apple, Nokia, Blackberry, tetapi juga berjamurnya gadget dari cina turut
mendongkrak penggunaan mobile device.
2. Biaya Akses Semakin Murah
Biaya akses internet saat ini semakin
murah. operator berlomba-lomba menurunkan biaya akses internet hingga
hanya 100,000 per bulan, bahkan ada yang sampai berani Rp 49,000 per
bulan.
3. Jumlah Pengguna Internet
Tahun 2012, jumlah pengguna internet di
Indonesia mencapai lebih dari 60 juta orang, tumbuh lebih dari 30
persen. Saat ini Indonesia menduduki urutan ke-4 sebagai negara dengan
pengguna internet terbanyak di Asia.
4. Situs Jejaring Sosial
Berkembangnya situs jejaring sosial atau
media sosial turut meningkatkan prospek belanja online ini. Data
terakhir yang dihimpun Internet world stats (2012 Q2) pengguna Facebook
di Indonesia mencapai lebih dari 40 juta pengguna sedangkan Twitter
lebih dari 30 juta pengguna.
5. Data Transaksi Melalui Internet
Dari data lembaga riset International
Data Corporation (IDC), nilai perdagangan lewat internet di Indonesia
tahun 2011 mencapai 3,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 30 triliun.
Hasil survei Master Card Worldwide pada Februari lalu juga menunjukkan
tren peningkatan belanja online sebesar 15 persen di Indonesia dalam
enam bulan ke depan.
6. Kelas Menengah Semakin Besar
Meningkatnya transaksi e-commerce di
Indonesia antara lain disebabkan membaiknya pertumbuhan perekonomian, di
samping tumbuhnya kelas menengah. Bank Dunia menyebutkan bahwa 56,5
persen populasi Indonesia atau sekitar 134 juta jiwa masuk kategori
kelas menengah dengan nilai belanja 2-20 dollar AS per hari. Pada tahun
2009, di Indonesia baru 3 persen pengguna internet yang berbelanja
secara online. Namun, kini mencapai 6 persen dari pengguna internet.
Angka ini terus bertambah.
7. Berbagai Jenis Produk Dalam Transaksi Online
Menurut survei global terbaru Nielsen
Online, lebih dari 85 persen populasi online dunia telah menggunakan
internet untuk pembelian. Di Indonesia, setengah dari pembeli online
menggunakan Facebook (50 persen) dan jejaring sosial Kaskus (49,2
persen) untuk membeli barang, mulai produk fashion, elektronik, buku,
hingga peralatan rumah tangga. Produk fashion paling diminati dalam
belanja online. Sebanyak 33,5 persen responden pernah berbelanja online.
Barang yang mereka beli adalah produk fashion atau pakaian, termasuk
aksesori dan sepatu (60,8 persen).
8. Demografi Pembeli Online
Dari penelitian yang dilakukan kompas
tahun 2012, sebanyak 53,2 persen responden yang berbelanja secara online
adalah mereka yang pengeluarannya lebih dari Rp 2 juta per bulan.
Pekerjaan mereka adalah karyawan swasta (33,9 persen) dan wiraswasta
(19,4 persen). Di samping itu, belanja online juga diminati pelajar dan
mahasiswa (19,9 persen).
9. Sistem Pembayaran Online
Dalam bertransaksi, 70 persen konsumen
belanja online di Indonesia memilih transfer uang sebagai cara
pembayaran. Sisanya dengan kartu kredit. Lebih dari separuh (57,4
persen) responden memilih membayar dengan cara transfer. Sebanyak 11,5
persen memakai kartu kredit dan 13,1 persen membayar lunas saat barang
diantar (cash on delivery).
Dari kumpulan data ini dapat diketahui
bahwa kedepannya tren belanja online serta tren bisnis online akan
semakin berkembang. Pengusaha dituntut untuk mampu beradaptasi terhadap
perubahan teknologi dan perubahan prilaku konsumen yang terjadi.
0 komentar:
Posting Komentar