Dari Penjaga Toko, Menjadi Pengusaha "Fashion"
KOMPAS.com — Bila Anda warga Bandung, bisa jadi Anda mengenal Fresh Fashion dan Khaera Hijab. Dua brand pakaian
muslim ini cukup populer di ibu kota Provinsi Jawa Barat tersebut.
Pemiliknya adalah Eka Putra, pebisnis yang sukses setelah merangkak
benar-benar dari bawah.
Ia mengawali usahanya setelah menjadi
pramuniaga di sebuah toko baju. Ceritanya, sekitar tahun 1990, Eka
terpaksa keluar dari SMA karena kesulitan ekonomi keluarga. "Ketika
itu, saya sudah menjadi tulang punggung keluarga. Jadi, saya putuskan
mencari kerja di Bandung," kisah pria kelahiran Bukittinggi, Sumatera
Barat, 39 tahun silam ini.
Kebetulan, ia punya paman yang membuka toko fashion
di Bandung. Toko tersebut menjual aneka produk pakaian pria, mulai
dari kaus oblong, kemeja, hingga celana. Barang dagangan diambil dari
Jakarta. Di sanalah ia mulai belajar bisnis fashion.
Berkat kerja keras dan kejujurannya, Eka pun menjadi orang kepercayaan
sang paman. Ia dipercaya mengelola toko tersebut, mulai dari pengurusan
stok, penjualan, hingga pengelolaan harian. Ia bersemangat karena
sistem bagi hasil.
Di luar dugaan, dua tahun berselang, sang
paman menyerahkan operasional toko seluruhnya kepada Eka. "Saya menjadi
semacam pemilik toko. Mengelola modal sendiri, keuntungan sepenuhnya
untuk saya. Paman hanya minta saya membayar toko," tuturnya.
Sejak itulah, Eka mulai mengembangkan usaha sendiri dengan mengusung
nama Fresh Fashion. Namun, ia belum memproduksi pakaian sendiri, masih
mengambil barang dari produsen lain.
Usahanya tak selalu
berjalan mulus. Namun, ia terus berjuang, bahkan beberapa kali
mengganti konsep bisnis lantaran kurang laku. Hingga 2008, Eka
menemukan konsep bisnis yang pas.
Ketika itu, ia mencoba
berjualan busana muslim khusus wanita. Jualannya ternyata laris. "Saya
pun memutuskan fokus bermain di bisnis fashion Muslimah," kisahnya.
Eka mulai memproduksi sendiri dalam skala kecil, 400-600 potong per
bulan. Lantaran permintaan terus meningkat, ia pun berani memproduksi
dalam skala besar. Ia menggandeng perusahaan konveksi untuk memproduksi
pakaian yang mengusung merek miliknya.
Kini, ada dua brand busana
muslim yang ia miliki. Beda keduanya dari target pasar. Fresh Fashion
menyasar kelas menengah dengan harga produk Rp 70.000 hingga Rp 150.000
per lembar. Adapun merek terbarunya, Khaera Hijab, membidik kelas
menengah atas. Harganya berkisar Rp 200.000 hingga Rp 400.000 per
potong.
Sekarang, tiap bulan, Eka memproduksi sekitar 12.000 hingga 15.000 setel pakaian. Dari kedua brand itu, ia bisa meraup omzet Rp 600 juta-Rp 750 juta per bulan.
Selain dijual melalui 11 outlet yang tersebar di Bandung, Cibaduyut, dan Cirebon, produknya juga sudah merambah seluruh wilayah Tanah Air. Ada ribuan reseller yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan Malaysia. (Revi Yohana)
0 komentar:
Posting Komentar